(Foto: Morguefile) |
1. Sering Dibersihkan
Karpet harus sering dibersihkan menggunakan penyedot debu/vacuum cleaner, terutama jika Anda baru saja memasang karpet. Meski tampak bersih, serat-serat pada karpet bisa tercampur dengan debu dan kotoran. Jika dibiarkan terlalu lama, kotoran akan menumpuk. Selain tidak baik untuk kesehatan, kotoran yang menumpuk juga akan lebih cepat merusak karpet.
Bersihkan karpet dengan vacuum cleaner minimal seminggu sekali. Fokuskan pada daerah yang sering dilewati orang, karena biasanya kotoran paling banyak menempel di area tersebut.
2. Jangan Berjalan dengan Kaki Telanjang
Banyak orang beranggapan bahwa berjalan di rumah tanpa alas kaki bisa membuat karpet bersih lebih lama. Namun anggapan itu tak sepenuhnya benar. Kaki mengeluarkan keringat dan minyak. Saat bersentuhan dengan karpet, minyak dan keringat menempel pada karpet sehingga menyebabkan debu dan kotoran mudah melekat. Sebaiknya kenakan kaus kaki atau slippers saat berjalan di atas karpet.
3. Hindari Cuci Karpet dengan Sabun
Sebaiknya jangan cuci karpet Anda dengan deterjen atau cairan pembersih yang mengandung sabun. Busa yang dihasilkan sabun akan meninggalkan sisa-sisa residu yang justru akan mengikat lebih banyak debu di karpet. Selain itu, residu sabun yang tertinggal juga bisa melemahkan serat karpet sehingga membuat karpet mudah robek atau rusak.
Bahan paling tepat untuk membersihkan karpet tanpa merusaknya, ternyata cukup mudah didapat, yaitu cuka putih. Campurkan satu botol cuka dengan satu galon air. Siramkan campuran tersebut ke atas karpet, sikat sebentar, lalu bilas dengan air bersih. Jangan khawatir rumah Anda akan berbau cuka, karena baunya akan hilang dalam 24 jam. Hanya pastikan karpet Anda tidak dalam keadaan lembab terlalu lama.